Bung Karno Penjambung
Lidah Rakjat Indonesia, Cindy Adams, terjemahan Abdul Bar Salim, Cetakan
Pertama, Gunung Agung, 1966, 470+xxiii hlm.
Ada banyak riwayat
Sukarno. Tapi dari yang banyak itu, karya Candy Adams, seorang jurnalis Amerika ini, menurut saya tetap
istimewa. Mengapa? Karena ia disampaikan Sukarno langsung kepada Cindy Adams (“as
told to Cindy Adams”). Dengan demikian, bisa dikatakan, inilah “Sukarno menurut
Sukarno sendiri.” Sejarah kehidupan Sukarno yang resmi. Sayang sekali dalam
versi Indonesia, hal yang sangat penting ini tidak muncul. Judulnya diubah dengan aspek yang lebih barbau propaganda, Sukarno sebagai “penyambung lidah rakyat Indonesia.”
Otobiografi Sukarno ini
memang awalnya terbit dalam Bahasa Inggris. Setahun kemudian, tahun 1966,
diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Menarik bahwa ketika terbit pertama kali di Indonesia, karena konflik
politik, nama ‘Sukarno’ sebenarnya sedang merosot drastis. Bahkan kemudian ia dimakzulkan.
Meski demikian, buku ini tetap mendapat sambutan besar di masyarakat. Saya
tidak pernah mendapat informasi, berapa oplah buku ini, tapi saya yakin sangat
besar untuk ukuran zaman itu. Tampaknya buku ini juga akan diterjemahkan ke beberapa bahasa daerah, seperti disampaikan dalam pengantar penerbit, tetapi karena
keburu turun, rencana itu tidak pernah terlaksana.
Salah satu bab menarik
dalam buku ini adalah “Sukarno Menjawab” yang berisi pandangan politik luar
negerinya, terutama menyangkut kedudukannya yang banyak berseberangan dengan
Amerika. Konon Sukarno dianggap terlalu condong ke blok komunis, dan karena
itulah, langsung tidak langsung Amerika mendukung upaya penggulingannya. Pada
halaman 434, ia mengatakan: “...betapapun pandangan dunia luar, maka terhadap
persoalan apakah aku akan mendjadi komunis atau tidak, djawabnja ialah : tidak.
T-I-D-A-K.”
Selanjutnya ia menulis: “Aku
sering mendapat pertanjaan tentang sikapku yang katanja anti-Amerika.
Bertahun-tahun lamanja aku sangat ingin mendjadi sahabat Amerika, akan tetapi
sia-sia. Amerika berkali-kali menjalah-arti-kan bantuan asing dengan
persahabatan. Amerika aku memerlukan pengertianmu...”
Buku yang memuat juga 46
ilustrasi foto dokumentasi ini sampai sekarang (2011) masih cetak ulang dan
masih mendapat sambutan. Sukarno dan berbagai aspeknya memang tetap memancarkan pesona, penting dan
laku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar