Kamis, 23 Februari 2012

Sukarno: Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (1966)


Bung Karno Penjambung Lidah Rakjat Indonesia, Cindy Adams, terjemahan Abdul Bar Salim, Cetakan Pertama, Gunung Agung, 1966, 470+xxiii hlm.



Ada banyak riwayat Sukarno. Tapi dari yang banyak itu, karya Candy Adams, seorang  jurnalis Amerika ini, menurut saya tetap istimewa. Mengapa? Karena ia disampaikan Sukarno langsung kepada Cindy Adams (“as told to Cindy Adams”). Dengan demikian, bisa dikatakan, inilah “Sukarno menurut Sukarno sendiri.” Sejarah kehidupan Sukarno yang resmi. Sayang sekali dalam versi Indonesia, hal yang sangat penting ini tidak muncul. Judulnya diubah dengan aspek yang lebih barbau propaganda, Sukarno sebagai “penyambung lidah rakyat Indonesia.”


Otobiografi Sukarno ini memang awalnya terbit dalam Bahasa Inggris. Setahun kemudian, tahun 1966, diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. Menarik bahwa ketika terbit  pertama kali di Indonesia, karena konflik politik, nama ‘Sukarno’ sebenarnya sedang merosot drastis. Bahkan kemudian ia dimakzulkan. Meski demikian, buku ini tetap mendapat sambutan besar di masyarakat. Saya tidak pernah mendapat informasi, berapa oplah buku ini, tapi saya yakin sangat besar untuk ukuran zaman itu. Tampaknya buku ini juga akan diterjemahkan ke beberapa bahasa daerah, seperti disampaikan dalam pengantar penerbit, tetapi karena keburu turun, rencana itu tidak pernah terlaksana.


Salah satu bab menarik dalam buku ini adalah “Sukarno Menjawab” yang berisi pandangan politik luar negerinya, terutama menyangkut kedudukannya yang banyak berseberangan dengan Amerika. Konon Sukarno dianggap terlalu condong ke blok komunis, dan karena itulah, langsung tidak langsung Amerika mendukung upaya penggulingannya. Pada halaman 434, ia mengatakan: “...betapapun pandangan dunia luar, maka terhadap persoalan apakah aku akan mendjadi komunis atau tidak, djawabnja ialah : tidak. T-I-D-A-K.”

Selanjutnya ia menulis: “Aku sering mendapat pertanjaan tentang sikapku yang katanja anti-Amerika. Bertahun-tahun lamanja aku sangat ingin mendjadi sahabat Amerika, akan tetapi sia-sia. Amerika berkali-kali menjalah-arti-kan bantuan asing dengan persahabatan. Amerika aku memerlukan pengertianmu...”

Buku yang memuat juga 46 ilustrasi foto dokumentasi ini sampai sekarang (2011) masih cetak ulang dan masih mendapat sambutan. Sukarno dan berbagai aspeknya memang tetap memancarkan pesona, penting dan laku.   
    





Tidak ada komentar:

Posting Komentar